Showing posts with label Review Anime. Show all posts
Showing posts with label Review Anime. Show all posts

Friday 24 November 2017

Dunia Toneri Hancur!!! Otsutsuki mulai bergerak???

Secara keseluruhan, kami rasa tidak ada yang greget dari anime Boruto episode 34 kemaren. Kecuali bagian endingnya.

Di akhir episode tampak Toneri terjatuh lemas lalu muntah darah diikuti lingkungan disekitarnya yang seolah retak seperti cermin.

Dalam adegan yang kurang dari setengah menit tersebut, Toneri mengatakan kalau tidak akan ada yang berubah, takdir terus berjalan. 

Kemudian dia bertanya kepada dirinya sendiri, dengan takdir sebagai lawannya, bagaimana Boruto akan menghadapinya hingga akhir nanti.

Kita tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi kepada Toneri dan dunianya, oleh karenanya hal ini menjadi sangat menarik untuk dibahas.

Kalau ada yang punya teori sendiri, bisa kalian tuliskan di kolom komentar di bawah video ini.

Tapi sepertinya apa yang terjadi pada Toneri dan dunianya berkaitan dengan Momoshiki dan Kinshiki Otsutsuki.

Karena sepertinya tidak ada lagi ninja yang berkeliaran sampai ke Bulan kecuali dua orang Otsutsuki tersebut.

Kami rasa sebelum mendarat ke Bumi, Momoshiki dan Kinshiki terlebih dahulu mengunjungi Bulan untuk menemui Toneri yang juga merupakan keturunan Klan Otsutsuki.

Apa tujuan mereka mengunjungi Bulan? Apa lagi kalau bukan untuk mengambil chakra dari Tenseigan. 
Review anime Boruto episode 34

Karena seperti yang kita tahu dalam cerita Boruto the Movie, kemunculan Momoshiki dan Kinshiki di Bumi adalah untuk mengoleksi sebanyak-banyaknya chakra untuk menciptakan buah chakra jenis baru yang bisa dipakai untuk menciptakan semacam obat keabadian.

Jika ini benar, sungguh disayangkan jika adegan pertarungan mereka tidak ditayangkan. Karena sepertinya banyak fans yang penasaran dengan pertarungan antar Otsutsuki tersebut.

Apalagi pertarungannya terjadi di luar angkasa atau di dimensi lain.

Nah, karena Toneri dikeroyok dua orang Otsutsuki, alangkah wajarnya kalau dia sampai kalah, dan lapisan pelindung di Bulan sampai bisa diremukkan.

Tapi saat sempoyongan hampir jatuh, sekilas Toneri terlihat tersenyum sebelum akhirnya terduduk dan muntah darah.

Apa maksud dari senyumnya ini juga menjadi sebuah misteri tersendiri.

Apalagi, kata-kata yang diucapkannya setelah itu membawa-bawa nama Boruto dan takdirnya di masa mendatang.

Kenapa dia mengatakan kalau Boruto akan bertarung melawan takdir? Apakah Toneri bisa melihat masa depan Boruto, yang bahkan Momoshiki saja tidak bisa melakukannya?

Atau justru karena Toneri, Momoshiki jadinya tidak bisa melihat masa depan Boruto?

Yang lebih aneh lagi, kenapa Toneri terus terusan mengikuti perkembangannya Boruto, serta tahu tentang Jougan yang dimilikinya? Emangnya dia Bapaknya???

Entahlah. Namun yang pasti sepertinya kita belum bisa berharap akan ada cerita yang greget dari anime Boruto, sebelum ceritanya nyambung ke Manga.

Karena dalam cerita manga saja, misteri tentang Jougan dan klan Otsutsuki masih belum dijelaskan.

So, kita tunggu saja kelanjutannya. Semoga saja ceritanya nggak hambar lagi kayak beberapa episode terakhir ini.

Terima kasih sudah mampir ke channel kami. Jangan lupa Like, Share, dan Subscribe jika menurut kalian video-video kami cukup menarik untuk ditonton.

Sampai ketemu lagi dalam video kami yang berikutnya. And See Ya!!!

Wednesday 22 November 2017

[ REVIEW DBS 116 ] KEFLA KO!!! Masih ada Ultra Instinct Level 2???

Yeyyy, pasti banyak yang senang karena Kefla akhirnya keluar arena di episode 116 ini setelah terkena kamehameha zero point-nya Son Goku dalam mode Ultra Instinct.

Meski transformasinya terkesan sangat timpang, ternyata Super Saiyan 2 nya Kefla yang hanya Mortal biasa tanpa sentuhan Ki Dewa sedikitpun, mampu merepotkan Ultra Instinctnya Goku yang skalanya sudah di level Dewa Penghancur.

Sehingga terkesan Power Scale nya Dragon Ball Super menjadi tidak jelas dan berantakan.

Namun dibalik keberantakan Power Scale tersebut, ternyata ada maksud lain kenapa kekuatan Kefla bisa meningkat begitu pesat.

Kekuatan Dahsyat Kefla yang meledak-ledak ternyata dapat menjadi pemicu kebangkitan kembali Ultra Instinct nya Son Goku seperti layaknya Genkidama pada episode 110 lalu.

Itu menurut Whis. Beda lagi dengan perkataannya Picolo.

Menurut Picolo, kekuatan Goku yang terus meningkat, membuat peningkatan kekuatannya Kefla menjadi lebih cepat.

Dengan kata lain, Goku dan Kefla saling memicu peningkatan kekuatan mereka satu sama lain.

Tapi ada yang aneh dengan mode Ultra Instinct nya Son Goku yang konon disebut dengan Ultra Instinct Omen ini.

Meski ledakan Ki nya sangat luar biasa, serta refleks gerakannya juga sangat cepat, tetapi kekuatan serangannya ternyata tidak sebanding dengan ledakan Ki dan kecepatan refleknya tersebut.

Goku memang bisa menghindari setiap serangan dari Kefla, baik itu serangan fisik maupun Ki Blast, yang kecepatannya sudah berada di level supersonik.

Namun peningkatan reflek dan kecepatannya Goku itu sepertinya tidak diikuti dengan peningkatan kekuatan.

Pukulan-pukulan Goku yang bersarang telak di titik-titik vitalnya Kefla, ternyata tidak mampu memberikan damage yang cukup fatal di tubuh Kefla.

Menurut apa yang dikatakan oleh Whis, penyebabnya adalah karena Goku tidak bisa menggunakan kemampuan Ultra Instinct-nya secara penuh saat dalam posisi menyerang.
Ultra Instinct level 2

Di tempat lain, saat merasakan kekuatan Goku yang kembali memasuki mode Ultra Instinct, Vegeta jadi teringat dengan perkataan Whis saat berlatih di dunia Beerus.

Kami sendiri kurang begitu ingat apakah adegan tersebut memang pernah ada di episode-episode sebelumnya atau tidak. Atau ini cuma sisipan penjelasan Ultra Instinct dalam mode flashback yang dikutip dari cerita Manga Dragon Ball Super Chapter 28.

Nah, dalam flashback nya Vegeta tersebut, Whis mengatakan kalau reflek Goku dan Vegeta sangatlah lambat karena mereka berpikir dulu sebelum bertindak. Terutama Vegeta.

Butuh waktu antara respon panca indera dan perintah otak hingga membuat tubuh merespon suatu keadaan.

Agar respon tubuh menjadi lebih cepat, Whis mengatakan agar Goku dan Vegeta melatih setiap bagian tubuh mereka untuk merespon sendiri tanpa menunggu perintah otak.

Jika bisa melakukan hal tersebut, niscaya mereka dapat menghindari dan mengantisipasi serangan apapun.

Namun hal itu tidaklah mudah, karena Beerus pun masih belum bisa menguasainya dengan sempurna.

Dari penjelasan Whis tersebut, kami pun menarik kesimpulan jika kemampuan Ultra Instinct Omen ini, mirip dengan kemampuan Kenbunsho Haki dalam cerita Onepiece.

Kemampuan ini sama sekali tidak meningkatkan kekuatan, tetapi hanya meningkatkan kecepatan refleks tubuh terhadap ancaman.

Mungkin hal ini secara tidak langsung telah menjelaskan alasan kenapa mode Limit Breaker Goku yang diperkenalkan sebelum episode 109 dan 110 tayang memiliki aura yang sedikit berbeda dengan Ultra Instinct yang dipakai Goku saat ini.

Kami rasa Ultra Instinct Omen ini hanyalah salah satu level atau tahapan atau jenis dari Ultra Inctinct.

Masih ada level atau tahapan lain dari Ultra Instinct yang akan melengkapi kekuatan Ultra Instinct Omen ini.

Kami rasa alasan kenapa ULtra INstinct Omen auranya hanya biru silver, tanpa ada aura merah yang menyelimutinya seperti saat pertama kali diperkenalkan dulu adalah karena masih ada level berikutnya dari Ultra Instinct.

Mungkin, ini mungkin loh! Ultra Instinct Omen ini memang hanya meningkatkan kecepatan dan kemampuan refleks tubuh saja, tidak meningkatkan kekuatan Goku secara massiv.

Logikanya gini loh! Dengan masuk ke mode Ultra Instinct Omen, kecepatan dan refleks Goku sudah melampaui Dewa Penghancur. Tetapi kekuatan serangannya masih sekuat Super Saiyan Blue.

Sehingga meskipun dapat menghindari dan mengantisipasi semua serangan musuh, tetapi Goku masih punya kesulitan untuk mengalahkannya, karena kekuatan serangannya tidak ikut meningkat.

Dan di level berikutnya, saat aura merah dalam Ultra Instinct Goku muncul, mungkin wujud sempurnanya inilah yang nanti akan disebut sebagai LImit Breaker, Powernya Goku baru akan meningkat drastis.

Sehingga baik kecepatan maupun kekuatannya sudah melampaui Dewa Penghancur.

Mungkin ini pulalah alasan kenapa Jiren masih mampu mengover power Goku meskipun Goku sudah memasuki mode Ultra Instinct Omen.

Sepertinya Jiren memang sudah benar-benar menguasai Ultra Instinct secara penuh, yang dibuktikan dengan aura Ki berwarna merah yang dia pancarkan.

Dan kelak Goku baru akan benar-benar menguasai seluruh kekuatan Ultra Instinct saat ada aura merah yang menyelimuti tubuhnya seperti saat pertama kali diperkenalkan dulu.

Nah, kembali ke pertarungan antara Goku vs Kefla.

Saat pertama kali bertarung menggunakan Ultra Instinct, yaitu saat melawan Jiren, Son Goku nyaris tidak berbicara apapun, sampai pertarungannya selesai.

Dan sepertinya dirinya juga setengah sadar saat menggunakan kekuatan tersebut, karena saat ditanya oleh Vegeta, Goku sama sekali tidak bisa menjelaskan apa yang terjadi padanya.

Namun pada pertarungannya melawan Kefla kali ini, Goku beberapa kali berbicara kepada Kelfa saat dalam mode Ultra Instinct.

Goku juga terlihat sadar dengan jumlah Ki yang saat ini dia punya.

Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan Goku dalam mengendalikan Ultra Instinct semakin meningkat. Meskipun dirinya masih belum mengerti bagaimana caranya agar bisa masuk ke mode tersebut secara sadar.

Nah, meskipun Ultra Instinct ini bisa dibilang bukan lanjutan transformasi Super Saiyan, melainkan hanya semacam kemampuan khusus atau bakat alami, tetapi ternyata mode ini juga membutuhkan cukup banyak Ki.

Meskipun tidak seboros wujud Super Saiyan.

Mungkin ini hanya spekulasi kami, tetapi saat Goku akan mendekati Kefla untuk menyarangkan Kamehamenya, rambut dan sikunya Goku sempat terkena serangan lasernya Kefla.

Padahal Goku sudah menggunakan Ultra Instinct loh. Seharusnya kan dia bisa menghindari semua serangan yang diarahkan kepadanya menggunakan kemampuannya ini.

Tapi kenapa masih ada serangan Kefla yang bisa mengenai bagian tubuhnya? Nah loh!!!

Kami rasa hal ini terjadi tidak hanya karena Goku tidak bisa secara penuh menggunakan Ultra Instinct saat menyerang, tetapi juga karena Ki yang dibutuhkan untuk Ultra Instinct sudah menipis.

Andai saja kamehamehanya Goku meleset, bisa jadi justru Kefla lah yang melempar Goku keluar arena, karena setelah kamehameha tersebut, Ultra Instinct Goku akan berakhir, dan Ki nya benar-benar hampir habis.

Beruntung serangan terakhirnya tersebut bisa membuat Kefla keluar arena.

Meskipun masalah tidak selesai begitu saja. Karena kini Jiren sudah bangun dari meditasinya, dan mulai melakukan pergerakan lagi, sementara sisa waktu Turnamennya tinggal 17 menit.

Goku butuh keajaiban lagi untuk dapat mengembalikan Ki nya seperti semula dan bisa sekali lagi menghancurkan shell untuk memasuki mode Ultra Instinct untuk ketiga kalinya.

Mungkinkah Goku akan kembali mendapatkan bantuan Ki dari Frieza seperti sebelumnya? Karena Frieza sepertinya berencana memanfaatkan kekuatan Goku untuk menghabisi Jiren.

Atau justru karena kehabisan Ki, Goku malah bisa menghancurkan Shell yang lain sehingga bisa mengakses level berikutnya dari Ultra Instinct?

Karena sepertinya Ultra Instinct ini selalu bangkit justru setelah Ki Goku hampir terkuras habis.

Mungkinkah ini ada hubungannya dengan kemampuan Zenkai yang dimiliki oleh bangsa Saiyan, dimana kekuatan seorang Saiyan akan meningkat pesat setiap kali berhasil selamat dari sekarat?

Friday 17 November 2017

Benarkah Jiren mantan Dewa Penghancur?

Salah satu teori yang cukup populer di dunia maya yang membahas tentang Jiren adalah Teori yang mengatakan kalau Jiren merupakan mantan Hakaishin atau Dewa Penghancur.

Ada yang mengatakan kalau Jiren merupakan mantan Dewa Penghancur Universe 11 sebelum Belmod, ada juga yang mengatakan kalau Jiren merupakan mantan Dewa Penghancir dari salah satu alam semesta yang telah dihancurkan oleh Zeno.

Namun sepertinya teori yang kedua yang paling populer dan paling kontroversial dikalangan para fans Dragon Ball.

Hal itu tidak terlepas dari kekuatan Jiren yang begitu luar biasa yang konon melampaui kekuatan Belmod, yang merupakan Dewa Penghancur dari Universe tempat Jiren tinggal, Universe 11.

Hingga muncul pertanyaan, kenapa Jiren yang merupakan makhluk terkuat dari Universe 11, tidak menjadi Dewa Penghancur dari Universe tersebut.

Hal ini kemudian memunculkan spekulasi kalau sebenarnya Jiren bukanlah asli berasal dari Universe 11. Melainkan berasal dari salah satu diantara Universe 13 - 18 yang sudah dimusnahkan oleh Zeno.

Dan alasan kenapa Jiren menginginkan Super Dragon Ball yang menjadi hadiah utama dalam Turnamen Zeno ini adalah untuk mengembalikan kembali Universe - Universe yang telah dihancurkan oleh Zeno. 

Dimana salah satunya adalah Universe tempat aslinya berasal.

Seperti yang pernah dijelaskan oleh Whis, awalnya alam semesta itu berjumlah 18. Kemudian suatu hari karena Zeno sedang badmood, dia memusnahkan 6 alam semesta.

Karena Zeno memusnahkan keenam universe tersebut dalam keadaan Badmood, maka bisa disimpulkan kalau keenam universe yang telah dimusnahkan tersebut belum tentu alam semesta yang kualistasnya paling rendah.

Bisa saja kualitasnya sebagus empat alam semesta teratas, yaitu Universe 1, 5, 8, dan 12. Hanya sedang apes saja, makanya Zeno memusnahkan keenam Universe tersebut.

Dan Jiren merupakan Dewa Penghancur dari Universe yang berkualitas paling tinggi diantara enam Universe yang apes tersebut.

Teori ini begitu populer, hingga beberapa Youtuber Indonesia ada yang menerjemahkan teori ini ke dalam video berbahasa Indonesia.

Kami sendiri sangat menyukai teori ini. Namun ada beberapa hal yang menurut kami perlu dipikirkan ulang.
Benarkah Jiren mantan Dewa Penghancur?

Hingga anime episode 115 minggu kemaren, sudah ada 2 Universe peserta Turnamen yang dimusnahkan oleh Zeno, yaitu Universe 9 dan 10.

Setelah dimusnahkan oleh Zeno, yang tersisa dari dua Universe tersebut hanyalah Angel mereka masing-masing. Sementara seluruh makhluknya, termasuk para Kaio dan Dewa Penghancur, ikut musnah.

Dengan asumsi yang sama, jika Jiren adalah mantan Dewa Penghancur dari salah satu Universe yang dimusnahkan oleh Zeno, maka seharusnya Jiren juga turut musnah.

Karena yang tersisa dari keenam Universe tersebut hanyalah para Angel mereka masing-masing.

Bahkan jika pada saat pemusnahan tersebut, Jiren sedang study banding ke Universe lain pun, seharusnya Jiren tetap akan musnah. 

Karena Dewa Penghancur dari Universe 9 dan 10 saja, yang ada di World of Void saat Turnamen berlangsung saja ikut musnah saat Zeno memusnahkan Universe mereka.

Jika dipikir-pikir, sepertinya justru akan lebih masuk akal jika Jiren ternyata adalah mantan Angel yang tersisa dari Universe 13 - Universe 18.

Karena sampai saat ini, nasib dari keenam Angel dari Universe tersebut masih belum diketahui.

Jika hal ini yang terjadi, akan menjadi lebih masuk akal ceritanya, kenapa Jiren lebih kuat dari Dewa Penghancur Universe 11, Belmod.

Karena memang sudah sewajarnya jika seorang Angel lebih kuat dari Dewa Penghancur mereka.

Tapi jika Jiren adalah mantan Angel, seharusnya dia bukanlah seorang Mortal, tetapi seorang Immortal.

Terlebih lagi, jika Jiren adalah mantan Angel, seharusnya para Angel yang lain, termasuk Whis mengenalinya.

Tapi pada kenyataannya Whis, bahkan Marcarita, Angel dari Universe 11, sama sekali tidak tahu tentang Jiren.

Jadi menurut penyelidikan kami, Jiren memang murni seorang Mortal dari Universe 11 yang kekuatannya melampaui Dewa Penghancur.

Hanya saja dia berasal dari ras atau suku petarung yang legendaris yang saat ini sudah hampir punah, seperti bangsa Saiyan dari Universe 7.

Dan saat ini, satu-satunya jenis kekuatan yang mampu melampaui Dewa Penghancur adalah Ultra Instinct.

Kami rasa, Jiren adalah Mortal yang menguasai Ultra Instinct, kemampuan yang bahkan para Dewa Penghancur sekalipun sangat sulit untuk menguasainya.

Dengan demikian, Son Goku pun punya potensi untuk melampaui kekuatan Beerus, Dewa Penghancur Universe 7.

Dan ngomong-ngomong soal rencana Jiren untuk mengembalikan Universe yang telah dihancurkan oleh Zeno menggunakan Super Dragon Ball, sepertinya rencana tersebut juga sama dengan rencana Son Goku.

Kami rasa Son Goku pun berniat untuk memenangkan Turnamen, mendapatkan Super Dragon Ball, dan mengembalikan kembali semua Universe yang sudah dimusnahkan oleh Zeno menggunakan Bola Naga Super tersebut.

Bahkan mungkin Goku malah akan meminta Universe dikembalikan lagi menjadi 18. Dengan alasan, mungkin dari Universe - Universe tersebut terdapat orang kuat yang bisa dia ajak bertarung.

Bagaimana menurut kalian?

Terima kasih sudah mampir ke channel kami, Jangan lupa LIke, Share, dan Subscribe jika menurut kalian video-video kami cukup menarik untuk ditonton.

Sampai ketemu lagi dalam video kami yang berikutnya. And See Ya!!

Friday 10 November 2017

[SPOILER DBS 116 - 119 ] ULTRA INSTICNT GOKU vs KEFLA!!! Satu Petarung Universe 7 Keluar Arena Lagi???

Belum juga episode 115 tayang, SPOILER anime Dragon Ball Super episode 116 - 119 sudah tersebar luas di dunia maya.

Pertarungan antara Goku vs Kefla ternyata belum akan berakhir di episode 115. Pertarungan mereka masih akan berlanjut lagi di episode 116.

Nah, episode 116 ini judulnya nanti adalah "Symptoms Return, Grand Eruption of Ultra Instinct."

Dikisahkan kalau Kefla masih lebih kuat dibandingkan dengan Super Saiyan Blue + Kaio Ken yang digunakan oleh SOn GOku di Episode 115.

Oleh karenanya dalam pertarungan tersebut sekali lagi Goku berhasil memasuki mode Ultra Inctinct.

Tapi, meski Goku sudah menggunakan Ultra INsticnt, kelihatannya si Kefla ini masih cukup mampu untuk menandinginya.

Oleh karenanya Goku sampai harus merilis Kamehameha jarak dekat untuk menyerang Kefla.

Bener-bener gila emang. 

Sebenarnya kami sudah menduga kalau kekuatan Kefla bisa melampaui Super Saiyan Blue + Kaio Ken 20x dalam 2 video kami sebelumnya.

Tapi kami tidak pernah menyangka kalau hanya untuk menghadapi Kefla, Son Goku sampai harus sekali lagi mengaktifkan Ultra Instinct.

Nah, kamehame Son Goku dalam mode Ultra Instinct yang dirilis dalam jarak Zero Point ini seharusnya sudah super duper powerful sekali untuk melempar satu planet keluar dari galaksinya.

Jika nanti ternyata Kefla masih belum juga keluar arena karena serangan maha dahsyat ini, pecahkan saja layar monitornya. Biar ramai, biar mengaduh sampai gaduh ada malaikat menyulam jaring laba laba belang di tembok keraton putih. Haha....

Nggak sampai segitunya kali...
spoiler dragon ball super episode 116,117,118,119

Di Spoiler ini memang tidak disebutkan bagaimana nasib Kefla setelah terkena kamehame ultra instinct zero point nya Son Goku.

Namun jika melihat isi SPOILER episode 117 yang berjudul "Grand Battle of Love, Androids vs Universe 2!!" yang menyebutkan kalau Goku sekali lagi letoy kehabisan Ki setelah menggunakan Ultra Instinct, seharusnya Kefla sudah berhasil diusir keluar arena di episode 116.

Atau setidaknya pertarungan antara Goku vs Kefla sudah berakhir dengan kondisi Kelfa yang juga sama sekaratnya dengan Goku.

Namun alangkah baiknya kalau Kefla keluar saja dari arena, karena jika tidak, kehadirannya benar-benar merusak power scale nya Dragon Ball Super.

Nah, dalam kondisi Ki yang hampir terkuras habis setelah sekali lagi mengaktifkan Ultra Instinct ini, Ribriane dan para cecunguk dari Universe 2 yang masih tersisa, ramai-ramai datang mengeroyok Goku.

Beruntung duo android 17 dan 18 dengan sigap datang menolong Goku.

Menurut logika, karena 17 dan 18 adalah seorang Android yang staminanya bisa dibilang unlimited, seharusnya keduanya bisa mengalahkan Ribrianne dan koleganya dengan sangat mudah.

Mengingat Ribrianne dan rekannya sudah beberapa kali kena hajar oleh Goku dan Vegeta serta terkena seraangan telak dari petarung universe lain.

Sehingga pertarungan antara Androids vs Universe 2 ini rasa-rasanya akan kurang menarik untuk ditonton.

Abaikan saja. Karena jika nanti ternyata kedua Android ini kepayahan melawan Ribrianne, maka sekali lagi Power Scale nya Dragon Ball Super akan tercemarkan.

Nah, yang menarik adalah SPOILER episode 118.

Judulnya "Tragedy Closes In The Vanishing Universe..."

Dari judulnya saja, kita perlu curiga kalau satu Universe lagi akan dimusnahkan oleh Zeno. 

Saat ini yang sedang bertarung di dalam arena tinggal tersisa beberapa orang dari Universe 2, 3,4,6,7, dan 11.

Universe 7 merupakan universe dengan jumlah petarung terbanyak yang masih tersisa, dimana 7 petarungnya masih berada di dalam arena.

Disusul Universe 3 yang menyisakan 6 petarung, Universe 2 menyisakan 5 petarung. Sementara Universe 4,6, dan 11 tinggal menyisakan 3 petarung mereka masing-masing di dalam arena.

Dilihat dari jumlah sisa petarungnya, Universe 4,6, dan 11 menjadi Universe yang punya peluang paling besar untuk segera Game Over.

Namun jika dilihat dari kualitasnya, maka Universe 11 bisa dipastikan akan selamat dari Kiamat.

Yang tersisa tinggal universe 4 dan 6. 

Universe 4 masih menyimpan 2 petarung misterius mereka sampai saat ini. Jadi, besar kemungkinan universe Quitella ini masih akan bertahan lebih lama di dalam turnamen.

Peluang paling apes tentu saja Universe 6. Setelah Kale dan Caulifla melakukan Fusion, otomatis jumlah petarung mereka jadi tinggal 3.

Dan setelah duel maut melawan Ultra Instinct Goku, besar kemungkinan Kale dan Caulifla akan Go Out keluar arena. 

Sementara 2 orang namekian dari Universe 6 ini, sedang bertarung melawan Gohan dan Picolo. 

Dilihat dari besarnya kekuatan Gohan dibandingkan dengan kekuatan Namekian, maka seharusnya Gohan lah yang akan menang.

Jadi, kami curiga Universe berikutnya yang akan lenyap di episode ini adalah Universe 6.

Namun tidak menutup kemungkinan kalau Universe 2 lah yang akan lenyap. Mengingat mereka berkumpul untuk mengeroyok Son Goku yang lagi kehabisan Ki, tetapi malah apes bentrok dengan duo Android.

Dan alasan lain kenapa Universe 2 dan 6 yang menurut kami punya peluang paling besar untuk segera dilenyapkan adalah karena menurut SPOILER episode 119, Universe 4 masih baru akan menunjukkan kemampuan spesial mereka.

Episode 119 ini nantinya akan berjudul "New Casualty from Universe 7! True Ability from Universe 4 "

Kami sendiri masih belum begitu paham dengan judul dari episode ini. Namun sepertinya akan ada petarung dari Universe 7 yang akan keluar arena karena sebuah kecelakan. 

Mungkin karena kurang waspada seperti Krilin, atau kurang stamina seperti Jin Kura-kura.

Nah, bisa jadi tebak-tebakan nih! Kira-kira siapa petarung dari Universe 7 yang akan keluar arena di episode ini?

Jika dilihat dari skala kekuatannya, maka peluang terbesar untuk keluar arena jatuh kepada Picolo dan Android 18.

Namun jika dilihat dari historisnya, maka peluarng terbesar justru jatuh kepada Frieza dan Picolo.

Kenapa?

Karena pada episode 106 atau 107, Beerus mengeluh kenapa banyak sekali orang botak disekelilingnya, yang merujuk pada 3 petarung Universe 7 yang kalah  lebih awal yaitu Krilin, Jin Kura-kura, dan Tien Shinhan.

Jadi, kami rasa, petarung dari Universe 7 berikutnya yang akan keluar arena jugalah orang yang kepalanya Botak.

Saat ini masih tersisa dua orang berkepala botak dari Universe 7 yang masih bertahan di dalam arena, yaitu Picolo, dan Frieza.

Karena Frieza sepertinya masih punya misi yang panjang di dalam Turnamen, maka kami berspekulasi kalau yang akan keluar arena duluan adalah Picolo.

Bagaimana menurut kalian?

Terima kasih sudah mampir ke channel kami, Jangan lupa LIke, Share, dan Subscribe jika menurut kalian video-video kami cukup menarik untuk ditonton.

Sampai ketemu lagi dalam video kami yang berikutnya. And See ya!!!

Monday 6 November 2017

[ PREVIEW DBS 115 ] GOKU VS KEFLA!!! Super Saiyan Blue Dikalahkan???

Sesuai prediksi kami sebelumnya, Kale dan Caulifla ternyata memang sudah membawa anting Potara sejak sebelum turnamen dimulai.

Keduanya memperoleh anting milik Kaioshin tersebut dari Champa dan diinstruksikan untuk menggunakannya sebagai Trump Card Universe 6 dalam Turnamen Zeno.

Menurut perkataan Vados, fusion antara Kale dan Caulifla tidak hanya membuat kepribadian Kale dan Caulifla menjadi satu, tetapi juga membuat kekuatan mereka meningkat menjadi 10 kali lipat.

Ya hanya sepuluh kali lipat. 

Masalahnya yang dilipatgandaan menjadi 10 kali lipat itu adalah gabungan dari Super Saiyan 2 dan Super Saiyan Berserker.

Atau kalau dihitung secara mentah mentah jadinya seperti ini. Super Saiyan 2 + Super Saiyan 2 = Super Saiyan 4. Kemudian dilipatgandakan kekuatannya sebanyak 10 kali, sehingga Kefla kekuatannya sekitar 10 kali Super Saiyan 4.

Super Saiyan 4 dalam Dragon Ball Super kami anggap setara dengan Super Saiyan God. Jadinya kekuatan Kefla sekitar 10 kali kekuatan Super Saiyan God.

Dengan skala kekuatan 10 kali lipat dari Super Saiyan God, secara hitam di atas putih kekuatan Kefla sudah melampaui Super Saiyan Blue.

Tapi itu hanya itung-itungan secara bodoh saja loh!

Karena Goku dalam mode Super Saiyan God saja mengatakan kalau Ki yang dipancarkan oleh Kefla sangatlah massiv. Sampai dirinya tidak bisa merasakan batas limit dari Ki tersebut.

Itu pun Kefla masih belum bertransformasi menjadi bentuk Super Saiyan. Jika Kefla sampai bertransformasi ke wujud Super Saiyan, tentunya kekuatannya masih akan berlipat lagi.

Bahkan bukan mustahil kalau kekuatan Kefla Super Saiyan bisa melampaui Super Saiyan Blue + Kaio Kennya Goku.

Di tempat lain, saat Kefla memancarkan Ki nya, Vegeta sampai ternganga dan bengong, sampai bisa ditempeleng dengan mudah oleh Toppo.

Padahal saat itu Vegeta sedang berada dalam mode Super Saiyan Blue. Hal ini menunjukkan kalau setidaknya kekuatan Kefla dalam mode Base, sudah setara dengan Super Saiyan Blue.

Nah, yang paling menarik dari kemunculan Kefla ini adalah saat dirinya menjajal kekuatan barunya.

Cara Kefla menjajal kekuatan barunya ini terlihat sangat mirip dengan cara Goku menjajal kekuatan Ultra Instinct saat melawan Jiren.

Hanya dengan sekali lompat, Kefla langsung melesat di samping Goku. Dan Goku hanya bisa bengong tidak bisa bereaksi terhadap kecepatan Kefla.

Saking cepat gerakannya, Kefla sampai kebablasan saat menerjang Goku. Namun dengan instinct bertarungnya yang sangat kuat, Kefla langsung bisa putar arah untuk menyerang ulang.

Dan PLOK!!! Kefla sukses menempeleng Goku Super Saiyan God.

Pertarungan keduanya pun akan dilanjutkan lagi di episode 115 minggu depan.

Celakanya episode 115 ini judulnya adalah "Goku vs Kefla, Super Saiyan Blue Defeated?!"

Dari judulnya saja, kita bisa tarik kesimpulan kalau bahkan kekuatan Super Saiyan Blue sekalipun masih bukan tandingan Kefla.

Entah ini Kefla yang sudah berubah menjadi Super Saiyan atau masih dalam mode base.

Yang pasti dalam preview tersebut Goku juga mengatakan dirinya sampai harus menggunakan mode Super Saiyan Blue + Kaio Ken untuk menangani Kefla.

Kira-kira, menurut kalian Kefla akan kalah dalam episode ini atau tidak?

Kalau menurut kami, Kefla masih belum akan kalah. Tapi tidak juga menang melawan Goku Super Saiyan Blue + Kaio Ken.

Karena kalau Kefla sampai kalah, maka habislah sudah Universe 6, karena dalam preview tersebut sepertinya dua Namekian dari Universe 6 juga sudah bisa ditangani oleh Gohan dan Picolo.

Kami rasa, mereka akan kedatangan petarung tidak terduga yang membuat pertarungan Goku vs Kefla terpaksa berakhir di tengah jalan.

Dalam Preview episode 115 ini Champa terlihat begitu panik melihat sesuatu yang terjadi di arena pertarungan.

Sementara dari kru Universe 7, tampak Whis dan Beerus pasang muka serius, kemudian diikuti adegan Jiren yang sedang bersemedi.

Jadi, kami rasa di episode 115 nanti, Jiren akan mulai bergerak lagi. 

Dan orang yang akan ikut campur dalam pertarungan antara Kefla vs Goku adalah si Jiren ini.

Jika Jiren benar-benar ikut campur dalam pertarungan ini maka, celakalah Kefla.

Saat ini kondisi Goku masih belum pulih seutuhnya, sehingga secara jantannya, yang akan disasar oleh Jiren pastilah Kefla yang saat ini dalam kondisi Full Power.

Jika Jiren benar-benar tertarik untuk menguji kekuatan Kefla, besar kemungkinan Kefla akan keluar arena di episode berikutnya.

Dan Universe 6 benar-benar akan dilenyapkan oleh Zeno setelah dua Namekian mereka juga dikalahkan oleh Gohan dan Picolo.

Dengan musnahnya Universe 6, maka semakin besar tekad Beerus untuk memenangkan turnamen ini dan menggunakan Super Dragon Ball untuk mengembalikan Universe milik kembarannya tersebut.

Tapi bisa saja Jiren bergerak lagi bukan karena Ki-nya Kefla, melainkan karena merasakan Super Saiyan Blue + Kaio Kennya Son Goku.

Sehingga di momen comeback nya ini, Jiren akan kembali bertarung melawan Son Goku.

Sementara Kefla akan menunda pertarungannya dengan Goku dan kemudian bertarung dengan petarung lain.

Karena saat ini jumlah petarung yang paling banyak tersisa adalah yang dari Universe 7 yaitu menyisakan 7 orang, maka besar kemungkinan yang akan dilawan oleh Kefla adalah petarung dari Universe 7.

Kalau bukan duo Android 17 dan 18, ya Golden Frieza.

Bagaimana menurut kalian?

Terima kasih sudah mampir ke channel kami. Jangan lupa Like, Share, dan Subscribe jika menurut kalian video-video kami cukup menarik untuk ditonton.

Sampai ketemu lagi dalam video kami yang berikutnya. And See Ya!!!

Sunday 29 October 2017

[ PREVIEW DBS 114 ] Senjata Rahasia Universe 6!!! Bangkitnya Petarung terkuat Kefura!!!

Akhirnya, misteri tentang siapa petarung super misterius yang akan muncul dalam anime Dragon Ball Super Episode 114 nanti terungkap juga.

Ternyata petarung super baru tersebut bukanlah Super Namekian dan Universe 6 atau Petarung misterius dari Universe 4.

Tapi bukan juga transformasi baru dari para saiyan Universe 6 yang tersisa di arena saat ini.

Mungkin Son Goku memang sudah pamer wujud Super Saiyan 3 di depan Caulifla. Tapi sepertinya Caulifla tetap tidak akan mencapai perubahan wujud tersebut dalam turnamen ini.

Banyak alasan kenapa wujud Super Saiyan 3 tidak akan digunakan lagi dalam pertarungan dalam anime Dragon Ball Super.

Mungkin ada yang beranggapan kalau wujud ini adalah wujud yang boros Ki. Sehingga tidak cocok untuk pertarungan yang bersifat Survival.

Namun kami sendiri lebih meyakini kalau wujud tersebut selalu di SKIP oleh Son Goku justru lebih karena alasan teknis.

Di awal pemutarannya, anime Dragon Ball Super mendapatkan kritik yang cukup tajam terkait kualitas animasinya.

Terutama saat pertarungan Goku vs Beerus di planet King Kai pada episode 5-an. sekitar awal tahun 2016 lalu atau akhir tahun 2015-an.

Dan salah satu yang mendapatkan kritik paling tajam, bahkan sampai dikritik oleh mbahnya Dragon Ball, Akira Toriyama, yaitu saat Goku bertarung melawan Beerus menggunakan wujud Super Saiyan 3.

Seharusnya wujud gondrongnya Son Goku ini terlihat garang dan sangar dari segi penampilannya.

Namun dalam anime tersebut penampakannya sungguh nggak layak untuk disegani.

Kami rasa karena trauma dengan episode inilah, sehingga wujud Super Saiyan 3 nyaris tidak pernah digunakan lagi dalam pertarungan oleh Son Goku.

Bahkan di anime Dragon Ball Super episode 113 ini saja, Goku hanya sekilas pamer wujud garangnya tersebut tanpa memakainya dalam pertarungan.

Nah, melihat wujud Super Saiyan 3 nya Goku ini, darah saiyan di dalam tubuh Kale dan Caulifla menjadi semakin mendidih.

Caulifla menjadi semakin bersemangat untuk segera mencapai wujud tersebut, sementara Kale langsung tancap gas menggunakan mode Berserker.

Tapi kali ini ada yang berbeda dengan wujud Berserkernya Kale.

Dari apa yang dikatakan Goku dalam preview Dragon Ball Super episode 114 tadi, sepertinya Kale sudah mampu mengendalikan kekuatan Berserkernya tersebut sehingga kini kekuatannya benar-benar sudah setara dengan The True Legendary Super Saiyan.

Dalam Dragon Ball Z, kekuatan True Legendary Super Saiyan merupakan transformasi paling kuat dan paling buas dari bangsa Saiyan. Yang saat itu hanya bisa diakses oleh Broly.

Tapi apakah wujud ini juga cukup fantastis untuk pertarungan sekelas para Dewa dalam Dragon Ball Super?

Jawabannya tentu saja tidak cukup.

Memang benar di awal turnamen, Berserkernya Kale cukup mumpuni untuk menghadapi Super Saiyan Blue-nya Son Goku. Bahkan sampai membuat Goku terpojok dan nyaris kehabisan napas.

Namun saat itu Son Goku masih belum panas. Meskipun wujudnya sudah Blue, tetapi gaya bertarungnya masih Super Saiyan Biasa. Mungkin!!!

Berbeda dengan yang sekarang. Meskipun tidak menggunakan perubahan Ki Dewa, insting bertarungnya Son Goku sudah semakin tajam.

Terbukti Goku mampu mengimbangi serangan Kale dan Caulifla Super Saiyan hanya dengan menggunakan mode Super Saiyan 2.

Bahkan dalam preview episode 114 ini, Goku yang hanya menggunakan wujud Super Saiyan 2 mampu menahan gempuran team tag nya Caulifla Super Saiyan 2 dan Kale Super Saiyan Berserker yang sudah terkendali.

Dan setelah serangan gabungan tersebut dilancarkan, dari balik ledakan Ki berwarna hijau yang auranya sepertinya cukup mengintimidasi, muncullah sesosok petarung baru yang mirip seperti perpaduan antara Kale dan Caulifla.

Tidak salah lagi, di episode 114 nanti, Kale dan Caulifla akan melakukan fusion.
Preview Dragon Ball Super 114

Dan dari apa yang ditampilkan dalam preview, wujud fusionnya Kale dan Caulifla, yang denger-denger namanya adalah Kefura atau Kafla ini, sepertinya juga merupakan pengguna Ki Dewa.

Jadi nantinya kekuatannya mungkin sudah setingkat dengan Super Saiyan Blue atau mungkin malah melebihinya.

Dan jika kalian cermati, bentuk antingnya Kafla terlihat persis seperti bentuk potara atau antingnya para Kaioshin.

Dengan kata lain, bisa dipastikan kalau Kale dan Caulifla nanti akan melakukan fusion dengan menggunakan anting Kaioshin

Padahal sebelumnya kami berfikir, Goku akan mengajari Kale dan Caulifla untuk melakukan fusion dengan fusion dance.

Tapi dari mana Kale dan Caulifla bisa mendapatkan anting Kaioshin tersebut, jika pada episode 113 ini saja Kaioshin dari Universe 6 masih menggunakan sepasang antingnya?

Mungkinkah Kaioshin Universe 6 akan melemparkan antingnya kepada Kale dan Caulifla di tengah pertandingan? Bukannya itu pelanggaran ya?

Bukannya orang-orang di luar arena dilarang ikut campur urusan petarung yang ada di dalam arena?

Tapi jika menengok adegan saat pertarungan antara Goku vs Jiren, mungkin hal tersebut masih diperbolehkan.

Karena pada saat Goku mengumpulkan energi Genkidama waktu melawan Jiren, Krilin, Tienshinhan dan Jin Kura-kura yang sudah berada di bangku penonton juga diijinkan turut menyumbangkan energinya, kan?

Jadi bukan mustahil jika di episode 114 nanti, Kaioshin dari universe 6 akan melemparkan antingnya ke dalam arena agar Kale dan Caulifla dapat melakukan fusion.

Atau, kita pakai skema yang satunya...

Dari awal sejak episode 112 lalu, Cabba sudah berkali-kali mengatakan kalau Kale dan Caulifla adalah senjata rahasianya Universe 6.

Sehingga dia mati-matian menjaga keduanya dari hadangan musuh yang ingin menyerang mereka memanfaatkan kondisi mereka yang sedang melemah.

Nah, karena Cabba mengucapkan kata-kata tersebut hingga beberapa kali di episode sebelumnya, mungkin dari awal Kale dan Caulifla memang sudah menyimpan sepasang anting Kaioshin di saku mereka.

Dan memang sudah merencanakan untuk melakukan fusion sebagai trump card-nya Universe 6. Dan sekaranglah menurut mereka waktu yang tepat untuk melakukan hal tersebut.

Karena fusion ini sudah dipersiapkan sebagai Trump Card, bisa dipastikan kalau kekuatan Kafla melebihi kekuatan Hit, petarung terkuat yang sebelumnya menjadi andalan Universe 6.

Apalagi, selama turnamen, baik Kale maupun Caulifla sudah mengalami peningkatan kekuatan yang sangat signifikan.

Itu berarti kekuatan Fusion Kale dan Caulifla yang sekarang jauh lebih kuat dibandingkan dengan kekuatan Fusion yang dipersiakan sebelum turnamen.

Bukan mustahil jika Kafla ini kekuatannya juga melampaui Super Saiyan Blue Kaio Ken 20 x.

Tapi jika Kale dan Caulifla sudah membawa anting Kaioshin sejak awal pertandingan. Lalu yang dipakai oleh Kaioshin yang sekarang ini antingnya siapa?

Nah itu dia misterinya.

O iya, Fusion yang dilakukan oleh dua orang mortal yang menggunakan Potara akan bertahan selama 1 jam.

Padahal waktu yang tersisa dalam Turnamen tinggak 22 menit.

Itu artinya, setelah Kale dan Caulifla melakukan Fusion, maka jumlah petarung dari Universe 6 saat ini hanyalah tersisa 3 orang, yaitu Kafla, dan dua orang Namekian.

Itu pun jika kedua Namekian dari Universe 6 tersebut tidak keburu dikalahkan oleh Gohan dan Picollo.

Benar-benar pertaruhan yang sangat besar dari Universe 6.

Bagaimana menurut kalian???

Sunday 22 October 2017

Super Saiyan Anger God!!! Vegeta vs Toppo!!! Pertarungan dua orang Runner Up!!!

Setelah Goku gagal mengalahkan Jiren para ronde pertama pertarungan mereka, kali ini Vegeta dan Toppo yang saling berhadapan.

Pertarungan 2 orang terkuat nomer dua di masing-masing tim mereka ini menjadi pertarungan lain yang sepertinya cukup menarik untuk disimak.

Kalau dalam sepak bola, pertarungan antara Goku dan Jiren mungkin ibarat Liga Champion, sementara Vegeta vs Toppo itu Liga EROPA.

Nah, dngan tekad yang membara, Vegeta ingin membuktikan kalau kekuatannya tidak akan kalah dari Son Goku.

Niat awalnya sih dia ingin melawan Jiren. Namun ternyata Toppo menghadangnya. Sehingga tidak ada pilihan lagi baginya, selain menghadapi Toppo terlebih dahulu.

Keduanya memang belum pernah saling berhadapan sebelumnya. Namun Toppo lebih unggul pengalaman dibandingkan dengan Vegeta.

Sebelum Turnamen Zeno dimulai, Toppo sudah pernah berhadapan dengan Son Goku dalam pertandingan uji coba.

Dengan begini Toppo sudah memiliki pengalaman menghadapi petarung dari bangsa Saiyan. Terkhusus bagi Saiyan pengguna mode Super Saiyan Blue.

Di sisi lain, Vegeta sama sekali belum pernah berhadapan dengan petarung dari Pride Trooper yang merupakan perwakilan dari Universe 11. Apalagi menghadapi Toppo.

Dari sisi pengalaman saja, seharusnya Toppo sudah lebih unggul dibandingkan dengan Vegeta.

Dan jika dilihat dari segi kekuatan, sepertinya Toppo juga lebih unggul dibandingkan dengan Vegeta.

Dalam pertandingan uji coba, kekuatan Toppo sebelum power up saja terbukti mampu mengimbangi Super Saiyan Blue-nya Son Goku.
Vegeta Super Saiyan Anger God

Dan setelah melihat Toppo melakukan Power Up, Son Goku sampai harus mengaktifkan Super Saiyan Blue + Kaio Ken untuk mengimbanginya.

Meskipun keduanya tidak sempat bertarung dalam wujud terkuat mereka masing-masing karena dihentikan oleh Grand Priest, tetapi setidaknya, kekuatan Toppo setelah Power Up terbukti melebihi Super Saiyan Blue.

Jika perbandingan ini yang dipakai, sudah jelas jika saat ini Full Powernya Toppo lebih kuat dibandingkan dengan Full Powernya Vegeta. Mengingat Vegita tidak bisa melakukan Kaio Ken seperti Son Goku.

Namun sebagai seorang Pangeran Saiyan yang berharga diri tinggi, kekuatan Vegeta tentu tidak bisa diukur hanya dengan ukuran Transformasi dan Power Up.

Selayaknya para petarung Saiyan lainnya, Vegeta tentu akan mengalami perkembangan pesat selama pertarungan.

Dan jika dilihat dari track record semua Saiyan yang saat ini bertarung di arena, hanya Vegeta saja yang sampai saat ini masih belum terlihat mengalami perkembangan.

Para Saiyan dari Universe 6 semuanya sudah berkembang cukup jauh selama pertandingan. Cabba dan Caulifla sudah mampu mencapai Super Saiyan 2, sementara Kale sudah mampu mengendalikan kekuatan Super Saiyan Berserker.

Dan dari Universe 7, Son Goku sudah mampu mengaktifkan Ultra Instinct, sementara Son Gohan sudah mampu mengembalikan kekuatan Mystic Form-nya dengan sempurna.

Hanya Vegeta yang masih stagnan dengan Super Saiyan Blue-nya. Oleh karenanya bukan mustahil jika saat bertarung melawan Toppo nanti, Vegeta akan mampu mencapai level yang lebih tinggi.

Meskipun agak mustahil bagi Vegeta untuk dapat juga mengaktifkan Ultra Instinct seperti Son Goku, karena sejauh ini tidak ada kemampuan khusus Vegeta yang punya kapasitas untuk memicu kekuatan tersebut.

Vegeta tidak bisa menggunakan Kaio Ken, dan Vegeta tidak bisa menggunakan Genki Dama.

Satu-satunya sumber kekuatan yang paling potensial yang dimiliki oleh Vegeta adalah amarah, dan harga diri.

Tapi, apa iya amarah dan harga diri sang Pangeran Saiyan cukup untuk mem-power up kekuatannya seperti Kaio Ken?

Kenapa tidak!

Jika Trunks saja mampu mencapai wujud Super Saiyan Anger saat melawan Zamasu dan Black hanya karena amarahnya yang meledak-ledak, kami rasa Vegeta juga akan mampu mengaktifkan kekuatan yang sejenis.

Toh Vegeta itu kan ayah biologisnya Trunks, jadi wajar kan kalau keduanya memiliki kemampuan yang sejenis.

Dan dengan menggabungkannya dengan Ki Dewa, bukan mustahil jika nanti Vegeta akan mampu mengaktifkan transformasi baru semisal Super Saiyan Anger God atau Super Saiyan Blue Anger. 

Pada wujud barunya ini, mungkin kekuatan Vegeta masih berada dibawah Limit Breaker-nya Goku. Tapi mungkin akan lebih sakti dari Super Saiyan Blue + Kaio Ken 20x.

Saat Trunks memasuki mode Super Saiyan Anger, pupil matanya menghilang. Matanya menjadi putih semua. 

Persis seperti saat Kale memasuki mode Super Saiyan Berserker atau saat tubuh Goku bereaksi melawan balik kekuatan Genkidama yang mengenai tubuhnya yang kemudian memicu kebangkitan Ultra Instinct.

Kami rasa, Super Saiyan Anger merupakan transformasi lain untuk Super Saiyan Berserker dari Universe 6 dan atau transformasi perantara diantara Super Saiyan dengan Ultra Instinct.

Karena sampai saat ini kita masih belum tahu apakah syarat untuk membangkitkan Ultra Instinct adalah harus memiliki Ki Dewa atau tidak.

Dan jika kami boleh membandingkan, kami rasa Super Saiyan Berserker dan Super Saiyan Anger itu seperti wujud Golden Oozaru dalam Dragon Ball GT. Kekuatannya sangat dahsyat tetapi liar dan tak terkendali.

Sementara Ultra Instinct kami ibaratkan sebagai Super Saiyan 4, perubahan selanjutnya dari Golden Oozaru.

Artinya kekuatan Super Saiyan Anger ataupun Super Saiyan Berserker, sebenarnya berhubungan juga dengan Ultra Instinct.

Dimana kedua wujud Beast atau buas dari bangsa Saiyan tersebut terbukti mampu meng-over power kekuatan Super Saiyan Blue Goku atau Super Saiyan Rosenya Black.

Bayangkan jika ternyata Vegeta mampu membangkitkan kemampuan buas amarah bangsa saiyan tersebut dengan menggunakan Ki Dewa.

Kemampuan Super Saiyan Anger yang menggunakan Ki Dewa pasti bakalan suangar banget tuh!

Dan jika nama dari kemampuan istimewa Goku adalah Ultra Instinct, maka kami akan menamai kemampuan Vegeta ini sebagai Beast Instinct.

Tapi ini hanya sebatas teori kami saja loh! Nanti terus ada yang marah-marah, bilangnya berlebihan atau nggak masuk akal.

Sekali lagi ini cuma teori kami bro! Sependapat boleh, nggak sependapat juga boleh.  

Bagaimana menurut kalian?

Thursday 12 October 2017

Yang akan mati Karatachi Kagura atau Hoshigaki Shizuma?

Dibawah pimpinan Hoshigaki Shizuma, tujuh pendekar pedang generasi baru Kirigakure yang baru saja diresmikan akan segera melakukan Kudeta terhadap pemerintahan Mizukage yang sah, Chojuro.

Meskipun masing-masing dari ketujuh pendekar pedang Kirigakure tersebut sudah menenteng Pedang legendaris mereka masing-masing, tetapi tetap saja isinya hanyalah bocah-bocah ingusan.

Hozuki Suigetsu saja yang sempat bercita-cita untuk membentuk dan memimpin Tujuh Pendekar Pedang Kirigakure Generasi baru, sampai tertawa nyinyir melihat kelakuan Shizuma dan anak buahnya.

Menurut kami, setelah perang dunia Shinobi berakhir, Suigetsulah orang yang mengumpulkan ketujuh pedang legendaris dan menjaga serta merawatnya hingga saat ini.

Dan sepertinya dia sengaja membiarkan Shizuma mengotak-atik koleksinya tersebut untuk sekedar mencari hiburan baru.

Karena sifatnya yang usil dan suka bikin masalah, Hozuki sengaja melakukan pembiaran terhadap Shizuma dan hanya menonton dan melihat apa yang akan terjadi berikutnya.

Nah, pada preview anime Boruto episode 29 yang akan tayang minggu depan, tampaknya Boruto dan Sarada akan dibantu Chojuro dan Mei untuk berhadapan dengan komplotan Shizuma.

Melihat Boruto dan Sarada yang bekerjasama melawan Ninja pedang Kirigakure, kami jadi ingat dengan misi pertama Team 7 nya Kakashi di Jembatan Naruto.
Yang akan mati Karatachi Kagura atau Hoshikage Shizuma?

Saat itu Naruto, Sasuke, Sakura, dan Kakashi harus bertarung mati-matian melawan salah satu dari 7 Ninja Pedang Kirigakure, Zabusa yang dibantu oleh tangan kananya, Haku.

Dalam pertempuran tersebut Zabusa menggunakan teknik kabut untuk menghalangi penglihatan dan menyerang secara diam-diam.

Dan dalam pertempuran tersebut pulalah untuk pertama kalinya Sasuke membangkitkan kekuatan mata Sharingan. Sementara Naruto mampu mengaktifkan mode kyubi ekor 1.

Nah, kami rasa, dalam pertempuran melawan 7 Ninja Pedang Kirigakure yang baru nanti, Shizuma juga akan menggunakan teknik kabut untuk menghalangi penglihatan dan menyerang secara diam-diam.

Mungkin orang yang akan menghandelnya nanti adalah Chojuro langsung.

Sementara Boruto kemungkinan besar akan berhadapan dengan Kagura.

Yang menarik adalah soal Sarada. 

Dalam pertempuran ini, kemungkinan besar untuk pertama kalinya dia akan mengaktifkan kemampuan Sharingannya di depan Boruto. 

Dan Boruto akan merinding melihat kekuatan baru Sarada tersebut. Belum lagi setelah melihat kekuatan pukulan Sarada yang super dahsyat.

Nah, berkaca dari kisah Naruto dan Sasuke saat pertempuran di Jembatan Naruto dulu, kemungkinan besar dalam pertarungan yang dialami oleh anak-anak mereka ini juga akan ada shinobi yang tewas.

Dan shinobi yang tewas tersebut merupakan shinobi dari pihak musuh.

Kami curiga, dalam pertarungan ini salah satu diantara Karatachi Kagura atau Hoshigaki Shizuma akan tewas.

Mungkin Shizuma akan tewas bunuh diri untuk menjaga harkat dan martabatnya setelah dikalahkan oleh Chojuro. Seperti yang dilakukan oleh seniornya terdahulu, Hoshigaki Kisame, yang memilih bunuh diri setelah dikalahkan oleh Maito Guy.

Atau Karatachi Kagura yang akan tewas karena melakukan sebuah tindakan heroik melawan 7 Ninja Pedang untuk menyelamatkan Boruto dan kawan-kawan.

Kami sendiri lebih yakin kalau yang akan tewas adalah Karatachi Kagura.

Karena jika cerita anime ini memang benar-benar nyambung ceritanya dengan anime Boruto the Movie dan manganya, maka, Karatachi Kagura harus mati, agar Pedang Hiramekarai masih tetap dipegang oleh Chojuro.

Seperti yang kita tahu, dalam anime ini Hiramekarai sudah diwariskan oleh Chojuro kepada Kagura.

Padahal dalam Movie Boruto, Chojuro masih menggunakan Hiramekarai untuk melawan Momoshiki.

Jadi, kesimpulannya dalam pertarungan antara Boruto dan kawan-kawan vs 7 Shinobi Pedang Kirigakure generasi baru nanti akan ada shinobi yang tewas.

Dan kami berspekulasi kalau yang akan tewas adalah Karatachi Kagura.

Bagaimana menurut kalian?

Terima kasih sudah mampir ke channel kami. Jangan lupa Like, Share, dan Subscribe jika menurut kalian video-video kami cukup menarik untuk ditonton.

Sampai ketemu lagi dalam video kami yang berikutnya. And See Ya!!!

Monday 9 October 2017

Ultra Instinct! Kekuatan yang ditakuti para Dewa Penghancur!

Akhirnya, sesuai dengan apa yang sudah dijanjikan, pada anime Dragon Ball Super episode spesial 1 jam, Son Goku berhasil mencapai wujud Limit Breaker.

Meskipun pada kenyataannya penampilan Limit Breaker Goku sedikit berbeda dengan yang selama ini di-spoiler-kan.

Ternyata pemicu dari wujud tersebut adalah Genkidama yang berhasil dikembalikan oleh Jiren hingga mengenai tubuh Goku sendiri.

Tanpa disangka-sangka, Son Goku justru mampu menyerap energi Genkidama hingga memicu Limit Breaker.

Jika diingat ingat, adegan ini mirip seperti saat Goku melawan Android 13 dalam Movie ke-7 seri Dragon Ball Z, dimana Son Goku menyerap kekuatan Genkidama kemudian mencapai wujud Super Saiyan misterius.

Ada beberapa hal yang sangat menarik dan misterius dari kasus Son Goku kali ini.

Whis mengatakan, kalau dirinya baru pertama kali melihat Son Goku bertarung menggunakan wujud tersebut.

Bahkan Whis sendiri tidak tahu dan tidak yakin dengan apa yang terjadi pada Son Goku.

Hingga beberapa saat kemudian, setelah melihat gaya bertarung Son Goku, para angel dan dewa penghancur akhirnya menyadari satu hal.

Ultra Instinct.
Ultra Instinct! Kekuatan yang ditakuti para Dewa Penghancur!

Berus mengatakan kalau Goku telah membangkitkan sebuah kekuatan yang disebut ultra instinct.

Sebuah kekuatan yang bahkan para Dewa Penghancur sekalipun sangat sulit untuk mencapainya.

Sebuah kekuatan mengerikan yang ditakuti oleh para dewa penghancur.

Whis kemudian menjelaskan bahwa Goku bisa membangkitkan ultra insticnt-nya tersebut akibat dipicu oleh Genkidama.

Namun kekuatan tersebut tidak muncul karena Goku menyerap kekuatan dari Genkidama.

Menurut Whis, Genkidama hanyalah salah satu poin yang memicu tubuh Son Goku untuk menghancurkan batas, untuk break his limit.

Dan energi genkidama tersebut hanyalah sumber energi sementara. Itulah kenapa Son Goku akhirnya terkapar setelah energi tersebut habis masa aktifnya.

Dengan kata lain, masih ada jalan lain bagi Goku untuk sekali lagi mencapai wujud Limit Breaker yang kali nanti akan bersifat permanen.

Di sisi lain, Whis memang cukup paham tentang ultra instinct yang dibangkitkan oleh Goku. Namun Whis masih belum bisa menjelaskan tentang aura biru yang menyelimuti tubuh Limit Breaker Goku.

Sepertinya aura biru tersebut adalah sesuatu yang lain, bukan sekedar aura ultra instinct. Mungkin aura biru tersebutlah yang kelak akan menjadi kunci untuk menjelaskan alasan kenapa Goku bisa membangkitkan Ultra Instinct.

Ngomong-ngomong, ultra unstinct itu sebenarnya apa sih?

Sebenarnya kami sudah pernah menjelaskannya pada video kami sebelumnya yang berjudul "RAMALAN IKAN LELE BEERUS TERBUKTI, LIMIT BREAKER GOKU SEKUAT DEWA PENGHANCUR"

Hanya saja, pada saat itu kami masih belum tahu kalau namanya adalah Ultra Insticnt.

Menurut analisa kami, apa yang dijelaskan oleh Whis pada manga Chapter 27 yang terbit di bulan Agustus kemaren adalah Ultra Insticnt yang dijelaskan pada anime DBS episode 110 ini.

Dalam manga tersebut Whis mengatakan ada teknik bertarung yang bahkan dewa penghancur sekelas Beerus masih belum mampu menguasainya sepenuhnya.

Dengan kata lain, jika mampu menguasai teknik bertarung tersebut, maka dewa penghancur pun tidak akan mampu untuk mengalahkannya.

Teknik bertarung tersebut Whis jelaskan sebagai teknik bertarung yang reflek bergeraknya lebih cepat dari pikiran bawah sadar otak.

Maksud kami, dalam bertarung, refleks tubuh dan indera bereaksi jauh lebih cepat dibandingkan dengan otak. Sehingga bisa bereaksi tanpa berpikir terlebih dahulu.

Hal ini semakin diperkuat oleh pernyataan Gohan yang mengatakan kalau gaya bertarung Goku dalam wujud Limit Breaker sangat berbeda dengan gaya bertarung Goku sebelumnya.

Dan saat ditanyai oleh Vegeta, Goku sendiri mengaku sangat tidak bisa untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

Nah, karena pada episode 110 ini Whis juga mengatakan kalau Jiren adalah seorang Mortal yang lebih kuat dari Dewa Penghancur, bukan mustahil kalau Jiren juga menguasai Ultra Instinct.

Dan Jiren sudah menguasainya dengan sempurna. Itulah kenapa Jiren masih bisa meng-handle serangan Goku dalam mode Limit Breaker.

Yang jadi masalah sekarang adalah ending dari episode 110, dimana Frieza mengarahkan semacam Ki Blast ke arah Goku yang tengah sekarat.

Sekilas, terlihat Frieza seperti ingin membunuh Goku. Namun melihat apa yang terjadi pada beberapa episode sebelumnya, bisa saja hal itu cuma tipuan. Dimana yang terjadi justru Frieza membagikan sedikit energinya kepada Goku.

Bagaimana menurut kalian?

Terima kasih sudah mampir ke channel kami. Jangan lupa Like, Share, dan Subscribe untuk mendapatkan update video video terbaru kami berikutnya. And See Ya!!!

Wednesday 27 January 2016

Review anime Winter 2016: Boku dake ga Inai Machi

Satoru Fujinuma (29) memiliki kemampuan aneh yang membuatnya bisa mengulang waktu. Ketika akan terjadi sesuatu yang buruk di sekitarnya, Sotaru seolah mengalami De Ja Vu yang membuatnya kembali kemasa 5 - 10 menit sebelum kejadian buruk terjadi.

Hingga suatu ketika dirinya menemukan ibunya dibunuh di apartemennya dan dirinya dituduh sebagai tersangkanya. Saat dalam pelarian Sotaru kembali mengalami pengulangan waktu. 

Namun berbeda dengan biasanya. Alih alih kembali ke waktu saat ibunya belum dibunuh, Satoru justru kembali ke masa 18 tahun lalu saat dirinya masih kelas 6 SD. Tepat sebulan sebelum teman sekelasnya yang bernama Kayo Hinazuki meninggal karena dibunuh saat itu. 

Apakah ada hubungan antara pembunuh Hinazuki dan pembunuh ibunya? Apakah itu juga berkaitan dengan kemampuan aneh yang dimiliki oleh Satoru? 

Kini Satoru yang kembali menjadi anak kecil harus berjuang sendirian mencegah kematian Hinazuki  dan mengungkap siapa pembunuhnya agar ibunya di masa depan tidak mati dibunuh.

Anime Boku dake ga Inai Machi ini memiliki alur cerita yang serius dan terbilang berat meskipun tokoh utamanya adalah anak kelas 6 SD. Sangat tidak dianjurkan untuk ditonton oleh anak-anak dibawah umur.

Bagi penggemar anime bergenre misteri semacam Another atau seperti Detective Conan, sepertinya akan juga menyukai anime Boku dake ga Inai Machi ini. Saya pribadi sangat menikmati setiap detik dari ceritanya. 

Sekedar info tambahan, Boku dake ga Inai Machi saat ini juga tengah digarap versi Live Actionnya. Rencananya Live Action Boku dake ga Inai Machi akan ditayangkan Maret tahun ini.

Monday 2 February 2015

Review Kuroko No Basket season 3 Episode 4

Review Kuroko No Basket season 3 Episode 4
Kagami terbangun dari tidurnya. Dirinya merasa sudah sangat siap untuk bertanding dengan Kise sore hari nanti. Eh, tunggu dulu. Ada yang bergerak di samping Kagami tidur. What the fuck!!! Alex tidur dengan telanjang bulat di ranjang yang sama dengan Kagami. Merasa risih karena gurunya itu selalu seenaknya saja tidur telanjang di kamarnya tanpa permisi, Kagami langsung membentak Alex, berlari mengambil pakaian Alex dan melemparnya ke muka Alex dengan jurus Meteor Jam. Shit!!!

Alex sudah memakai bajunya. Dia duduk di ruang makan menunggu sarapan yang sedang dibikin oleh Kagami. Sambil minum yang anget-anget Alex menanyakan kesiapan Kagami untuk pertandingan Semi Final Winter Cup sore nanti. Dan... Oh no!!! Sepatu basket satu-satunya milik Kagami jebol. Riko pasti marah besar.

Benar sekali. Riko marah besar saat Kagami menelponnya dan mengabari kalau sepatunya jebol, apalagi pertandingan semi final melawan Kaijo nanti sore setelah Rakuzan vs Shutoku. "Dasar bodoh, kenapa kamu cuma punya sepasang sepatu!!! Apa-apan kalian ini!!! Kenapa kalian bisa kompak dalam keadaan seperti ini!!!" bentak Riko selama di telepon Kagami. Tunggu. Kok "Kalian" ???. Oh, ternyata sepatu basket milik Kuroko juga rusak.

Sementara anggota tim Seirin yang lain naik kereta menuju lokasi pertandingan, Kuroko dan Kagami pergi ke kota untuk mencari sepatu basket baru. Di sebuah Toko, Kagami hampir saja menabrak seseorang waktu hendak menaiki anak tangga. Untungnya orang sangat lincah. Dia segera melompati Kagami dan Kuroko sebelum sempat bertabrakan. Orang tersebut mengenakan sebuah jaket olahraga yang di punggungnya tertulis "RAKUZAN".

Sepertinya sudah semua toko olahraga yang dikunjungi Kuroko dan Kagami. Apes, ukuran sepatu Kagami ternyata Limited Edition. Karena kaki Kagami yang begitu besar, tidak ada satu pun toko di kota tersebut yang mempunyainya. Opsi terakhir, Kuroko pun menelpon Momoi.

Tidak butuh waktu lama hingga si cantik Momoi memenuhi panggilan Kuroko. Peluk, cium. Itu yang langsung dilakukan Momoi begitu bertemu dengan Kuroko. Dan... oh tidak. Dua orang bodoh berkumpul. Ternyata Momoi datang bersama dengan Aomine.

Ternyata ukuran sepatu Kagami dan Aomine itu sama. Berbeda dengan Kagami, Aomine tidak hanya memiliki sepasang sepatu basket saja, tetapi banyak. Salah satunya persis seperti sepatu milik Kagami yang jebol tadi pagi.

Aomine memberikan sepatu miliknya tersebut kepada Kagami dengan satu syarat. Kagami harus mengalahkannya dalam 3 x pertandingan satu lawan satu dengannya. Oh busyet, Kagami langsung KO dengan telak. Ternyata Kagami memang bukan apa-apa jika tidak bertanding bersama dengan anggota timnya.

Meskipun Kagami kalah telak, Aomine tetap memberikan sepatu itu kepadanya. Kagami menolak, dia ingin berduel sekali lagi sampai dia menang, baru dia merasa pantas menerimanya. Namun sudah tidak ada waktu lagi. giliran Aomine yang ngotot dan memaksa Kagami untuk menerima saja sepatu itu. Haha...

Tim Seirin akhirnya sampai juga di stasiun kereta. Karena melengos, Riko menabrak seseorang beberapa langkah setelah keluar dari kereta yang dinaikinya bersama anggota tim seirin yang lain. Pria yang ditabrak Riko memiliki postur yang tinggi, dan mengenakan jaket olahraga yang dipunggungnya tertulis "RAKUZAN". Hyuga terbelalak, sepertinya dia mengenal dengan baik orang tersebut.

Di tempat lain, Kogenai dan dua orang rekannya yang mendapat tugas untuk membeli perlengkapan P3K, makanan, dan minuman bertemu dengan seorang pria aneh yang porsi makannya jauh lebih banyak ketimbang Kagami. Sepertinya dia ada hubungannya dengan Winter Cup.

Tetong!!! Pertandingan pertama Semi final winter cup dimulai. Mempertemukan tim Shutoku dengan tim Rakuzan. Dan benar, 3 orang yang ditemui oleh para anggota tim Seirin tadi adalah 3 member reguler tim Rakuzan. Dan ketiganya adalah teman seangkatan Kiyoshi yang juga memegang julukan "Uncrowned General". Shit!!! Tim monster macam apa Rakuzan ini?!?

Ada yang aneh. Itu yang dipikirkan oleh tim Shutoku sebelum pertandingan dimulai. Mungkin bagi kebanyakan orang akan berpikir tidak ada yang aneh dari Rakuzan. Namun para pemain yang sudah terbiasa dengan situasi dalam tim pasti bisa merasakannya. 

Keanehan pertama, Rakuzan terlihat bermain biasa-biasa saja, padahal berisi materi pemain yang terkenal mengerikan. Kedua, terdapat 3 anggota Uncrowned General yang sudah kelas 2, tetapi Kapten tim mereka justru seorang anak kelas satu yang baru bergabung yaitu Akashi Seijuro, sang pemimpin Kiseki No Sedai. Yang lebih aneh lagi, tidak ada yang protes dengan terpilihnya Akashi sebagai Kapten.

Pertandingan dimulai, Shutoku mendapatkan angka pertamanya dari long shoot 3 point Midorima. Takao mendapatkan kehormatan untuk menjaga Akashi Seijuro. Sebagai orang yang langsung berhadapan satu lawan satu dengannya, Takao dapat secara jelas merasakan aura yang mengerikan dari Akashi. Namun entah kenapa permainan Rakuzan masih terlihat biasa-biasa saja. Pasti ada sesuatu yang aneh, pikirnya. Pertandingan terus berlanjut tanpa ada pertempuran special hingga quarter pertama berakhir dengan skor 16 - 16.

Dan keanehan-keanehan tersebut akan segera terungkap. Pada sesi istirahat, pelatih Rakuzan tidak memberikan masukan apapun terhadap permainan Tim. Dia justru mengatakan semua berjalan sesuai dengan rencana awal. Dan rencana tersebut akan mereka lanjutkan berdasarkan perintah dari sang pembuat rencana, Akashi Seijuro.

Smentara di kubu Shutoku, sang pelatih mulai mengatakan analisisnya. Menurutnya permainan Rakuzan itu seperti shogi. Selama quarter pertama, Akashi dan kawan-kawan hanya memantau alur pertandingan saja. Dan diquarter kedua Rakuzan baru akan bergerak.

Pertandingan quarter kedua dimulai. Bola pertama menjadi milik Shutoku. Namun Midorima dijaga ketat oleh dua pemain Rakuzan. Seperti sudah mengira hal tersebut pasti akan terjadi, bola yang dipegang oleh Takao segera dioper ke Kimura.

Kimura berhadapan satu lawan satu dengan bocah yang hampir menabrak Kagami dan Kuroko di toko sepatu. Dari raut mukanya tidak terlihat rasa panik sedikitpun, meski Kimura berhasil melewatinya dnegan dribel yang cepat.

Karena gagal menjaga Kimura, pemain Rakuzan bernomor punggung itu mendapat teguran dari Akashi. Ternyata nama anak itu adalah Kotaro. Akashi mengancam Kotaro, jika dia gagal lagi, maka Akashi akan menggantinya dnegan pemain lain. Tidak ada ekspresi panik ataupun takut dari Kotaro, dia justru mengatakan bahwa dirinya tidak akan kalah dari siapapun soal dribling.

Kotaro berhadapan dengan Kimura lagi. Entah apa masksud dari kata-kata Kotaro. Setelah dia bilang "3 saja cukup," Kotaro langsung mendribel bola dengan sangat keras. Hingga memekakkan telinga. Ternyata kemampuan utama Kotaro adalah Dribble yang sangat cepat. Kecepatan yang tidak bisa dilihat celahnya lagi antara delay pantulan bola dari lantai ke tangan.

Kotaro berhasil melewati Kimura dengan begitu cepatnya. Di sisi lain, Akashi berkata kepada Midorima yang intinya bahwa untuk menang dalam pertandingan tersebut akashi bahkan tidak perlu turun tangan langsung menggunakan kekuatan matanya.

Demikian Review Kuroko No Basket season 3 Episode 4. Kalau penasaran dengan aksinya, silahkan langsung saja Nonton Streaming Kuroko No Basket season 3 Episode 4 Bahasa Indonesia.


Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Sweet Tomatoes Printable Coupons